“SAYA KHILAF” APAKH INI BENAR BENAR KHILAF…?



Bulan ini banyak sekali public di di kejutkan dengan berit_berita yang sangat mengejutkan. HEBOH.. HEBOH ….,diantaranya tentang exs gafatar,dan sekarang pada panasnya pebicaran tentang LJBT yang sangt meresahkan masadepan bangsa kita .dan sekarang beranjak ke seorang public pigur yang sudah menyandang gelar haji yang melakukan tidak asusuila terhadap anak di bawah umur(17th).. dan sudah di tetapkan sebagai tersangka .ada kata kata yang saya ambil dari perkatan public pigur ini yang mengatak “saya khilaf” dengan perbuatnya.
Sekarang mari sama sama kita bicarakan apakah ini benar benar khilaf…? Kita mulai dari definisi hilaf.
Menurut beberapa bahasa khilaf dapat diartikan sebagai berikut :

1. Khilaf Kamus Besar Bahasa Indonesia ; keliru; salah (yg tidak disengaja); kekhilafan ; kekeliruan; kesalahan yg tidak disengaja: dapat saja terjadi dl pergaulan sehari hari.

2.  Khilaf Kamus Seasite : salah; tidak benar; keliru. Definisi Inggris : error, mistake. Contoh : Maaf, saya telah membuat KEKHILAFAN yang besar : “Sorry, I have made a big MISTAKE”.

3. Khilaf didalam bahasa Ibrani, kata khilaf adalah “sh@gagah” (baca: sheg-aw-gaw’) .Pakar bahasa Indonesia menterjemahkan kata tersebut sebagai khilaf, tidak disengaja, tidak sengaja, tidak deketahui dan sesat.

Khilaf perbuatan salah yang tidak disengaja, Bukan perbuatan yang melalui proses pemikiran apalagi direncanakan sebelumnya dan bukan yang dilakukan berulang-ulang. khilaf haruslah diikuti dengan rasa penyesalan yang mendalam dan janji tidak akan mengulanginya lagi. Misalnya : ketika seseorang sedang menjalankan ibadah puasa tidak sengaja makan dan minum dan lupa kalau dia sedang berpuasa (dia melakukannya tanpa sadar dan tak direncanakan sebelumnya), ketika dia ingat kalau dirinya sedang berpuasa maka timbullah rasa penyesalan dan janji tidak mengulanginya lagi. Didalam kasus ini puasa orang tersebut tidak batal, seperti sabda Rosulullah :

َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ نَسِيَ وَهُوَ صَائِمٌ, فَأَكَلَ أَوْ شَرِبَ, فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ, فَإِنَّمَا أَطْعَمَهُ اَللَّهُ وَسَقَاهُ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya : Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa lupa bahwa ia sedang shaum, lalu ia makan dan minum, hendaknya ia meneruskan puasanya, karena sesungguhnya ia telah diberi makan dan minum oleh Allah." Muttafaq Alaihi

B.     Khilaf Dalam Konsep Akhlak

Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Dari pembahasan diatas maka timbul pertanyaan, Apakah khilaf termasuk dalam akhlak ?

Di dalam kitab “Ihya’ Ulumaldin”, karya Imam al Ghozali diungkapkan bahwa:

الخلق اراة عن هيئة في الفغس وامخه عنها بصدر الانفعال سهوله ويسر من غير حاجة الفقر ورؤية

“Al-khulk ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan perimbangan” (Al-Ghazali, Ihya’ Ulumaldin, Vol, III:56)

 Penyalahgunaan Kata Khilaf

Kata khilaf sering kita dengar disekitar kita. Kata khilaf merupakan kata sakti untuk berkelit dari kesalahan. Sering kali seseorang mengaku khilaf saat berbuat salah. Sering kali kita mengatakan khilaf saat kita menyakiti orang lain atau berbuat yang kurang baik kepada saudara seiman atau pun kepada orang-orang disekitar kita

 Contoh yang sangat hebat, seorang anak laki-laki bilang khilaf kepada orang tua pacarnya saat sang pacar ternyata hamil!

Masya Allah Khilaf ya?
Kenapa mengatakan khilaf. Padahal  kegiatan yang mereka lakukan adalah jenis kegiatan yang melibatkan alam sadar sepenuhnya (ini jelas sengaja), bukan tindakan impulsif seperti saat kita membantah tuduhan yang tidak kita lakukan. Kalau yang seperti ini masih berani dikategorikan sebagai khilaf, lambat laun definisi khilaf akan absurd dengan sendirinya. Tidak sesuainya perkataan dengan perbuatan merupakan dosa besar bagi orang mukmin. Allah SWT berfirman QS, Ash-Shaff :

Nah bagaimana menurut mu apakah perbuatn sj ini benar benar hilaf… saya tidak bermaksud untuk menyingung seso orang tapi mari jangan terlalu membuat kata khilap jadi kambing hitam nya atas perbuatn mu. Jika bersalh katakn saja bersalh jangan.
 Mengahiri postingan ku kali ini aku meminta maaf jika ada yang merasa teringung saya hanya ingin membagi kegalauan saya tentang kata khilaf ini.

Terimakasih kepada
Coretan Binder Hijau sebagai sumber inspirasi

1 comment

  1. Bener banget nih, itulah pentingnya kita selalu mawas diri. Kadang, orang malah pura2 nggak tahu, pura2 gak sadar. Malas saja bilangnya khilaf.

    ReplyDelete